Ketua SHG Tanpa Lengan, Sahrul, Selamatkan Disabilitas Saat Melahirkan di Pinggir Sungai

0

 




Lombok Timur, 29 Maret 2025 – Perjuangan luar biasa ditunjukkan oleh Sahrul, Ketua Self-Help Group (SHG) sopoq angen Desa Selebung Ketangga, dalam menyelamatkan YN (18), seorang disabilitas ODDP korban kekerasan seksual yang melahirkan seorang diri di pinggir sungai. Tanpa kedua lengan, Sahrul menunjukkan kepeduliannya dengan berjuang membawa Yanti ke puskesmas demi keselamatan ibu dan bayinya.

Sebelumnya, kelompok SHG Sopoq Angen yang Sahrul pimpin telah melakukan pendampingan hukum terhadap kasus YN, dan proses ini sudah berjalan selama empat bulan. Selain itu, mereka juga telah mempersiapkan berbagai kebutuhan persalinan YN, seperti popok, tempat tidur, bedak, selimut, dan perlengkapan lainnya untuk memastikan ibu dan bayi dalam kondisi nyaman setelah melahirkan.

Sejak pagi, Sahrul bersama Atik, kader desa, sudah berupaya membawa YNi ke puskesmas karena kandungannya telah memasuki masa persalinan. Namun, karena belum ada tanda-tanda melahirkan, mereka kembali ke rumah. Tak disangka, saat hendak ke sungai untuk buang air besar, YN justru mengalami persalinan mendadak seorang diri.

Ketika ditemukan, YN sudah melahirkan seorang bayi perempuan, namun ari-arinya masih tertahan di dalam. Warga yang mengetahui kejadian tersebut segera mencari bantuan. Namun, para bidan desa yang datang tidak berani mengambil tindakan karena khawatir terjadi pendarahan yang berisiko fatal. Situasi semakin kritis karena ambulans puskesmas mengalami keterlambatan hingga satu jam.

Melihat kondisi yang semakin genting, Sahrul tidak berpikir panjang. Dengan sisa kedua lengannya, ia membopong YN dan segera membawanya ke jalan utama untuk menunggu ambulance. Dengan penuh perjuangan, Sahrul memastikan YN mendapatkan pertolongan secepatnya. Begitu ambulance tiba, ia langsung mendampinginya ke puskesmas.

Beruntung, setelah mendapatkan penanganan medis, YN dan bayinya dinyatakan selamat. Bayi perempuan yang lahir dengan berat badan normal itu kini dalam kondisi sehat. Sahrul yang turut mendampingi hingga proses perawatan selesai mengaku lega melihat YN dan bayinya selamat.

“Kami hanya ingin memastikan Ibu dan bayinya selamat. Saya tidak berpikir soal keterbatasan fisik saya. Yang penting dia bisa segera ditolong,” ujar Sahrul.

Peristiwa ini menggambarkan perjuangan dan kepedulian luar biasa dari seorang pemimpin komunitas yang tidak membiarkan keterbatasan fisiknya menghalangi niatnya untuk menolong sesama. Kisah ini pun menjadi inspirasi bagi banyak orang di Desa Selebung Ketangga dan sekitarnya, bahwa kemanusiaan dan keberanian tidak ditentukan oleh kondisi fisik, tetapi oleh niat dan tindakan nyata.

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)

mancing yang penting yakin #mancing #yangpentingyakin #fbpro #reel

Dikirim oleh Lombok Kepo pada Sabtu, 01 Maret 2025