Penulis : Ust.H.Abdul Azis Faradi, M.Pd.
Kata pertama terucap tentu rasa syukur "Alhamdulillah" atas kenikmatan hidup ini dengan berbagai ujian dan tantangan dan satu kunci dalam menyikapi semua itu sikap sabar dan merasa cukup dengan apa yang kita miliki dan rasakan dihadapan kita tanpa harus melihat ke atas tandas H. Abdul Azis Faradi, M. Pd.
Lebih lanjut, kita syukuri nikmat yg kita Terima dan kita selalu merasa Qona'ah degan apa yg ada didalam diri kita insyaallah sedikit terasa banyak, apalagi kita terima banyak rezeki ada gaji, TFG ada selisih tukin, ada TFG 13 serta ada tunjangan dari yayasan ada THR lainnya maka semua itu kita syukuri dengan senang dan berterima kasih atas semua itu , jika kita melihat banyak orang di sekeliling kita harus bersusah payah untuk mendapatkan rezeki degan harus berjemur di bawah terik matahari semoga kita pandai menjadi hamba yg bersyukur " abdan syakuro" dan sabar bila semua belum terasa cukup dan sifat Qonaah kunci dalam menerima itu semua tandasnya.
Terkadang dalam roda kehidupaan ini mesti ada pasang surutnya dan tentu dinamika hidup ini seiring dengan semakin dewasa kita maka akan semakin matang dalam mengambil sikap dan tindakan sehingga menerima semua ini sebagai bagian metamorfosis hidup yang akan melahirkan sikap Qona'ah dan selalu menjadikan semua nikmat terasa berharga ketika sehat itu dialami oleh orang yg sedang sakit, demikian halnya kenikmatan dunia ini adalah sebagai aksiologis menuju bekal menuju epistemologi kehidupan yang hakiki menuju penghambaan kita pada Allah, SWT sebagai, titik kulminasi akhir tujuan kehidupan ini semua.
Setelah kita lewati sepuluh pertama sebagai katagori kita mendapatkan Rahmat-Nya, dan sepuluh kedua kita berharap banyak untuk mendapatkan magfiroh Allah, SWT sehingga kita kembali dalam fitrah kesucian kita " Titik Zero" serta semoga kita di sepuluh terakhir ini kita terhindar dari azab api neraka yang kita tidak mampu literasikan dan ekspresikan dengan diksi yang tepat karena derajat kepanasan yang luar biasa dan kita hanya berharap dan berdoa di malam Ganjil memasuki malam 27 dan 29 untuk menemukan malam yang lebih baik ibadahnya daripada seribu bulan " khaerun minalfisahriin" semoga Allah, SWT melindungi kita semua amiin yarobbalamiin.