Mataram - Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan dr. Hussam Abu Safia di Gaza ditangkap oleh tentara Israel pekan lalu, yang kemudian keberadaannya tidak diketahui.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas Gaza menyatakan mereka kehilangan kontak dengan Abu Safia setelah penggerebekan yang terjadi pada Jumat. Dalam operasi tersebut, militer Israel membakar Rumah Sakit Kamal Adwan dan mengusir puluhan staf medis serta pasien, menyebabkan satu-satunya rumah sakit yang masih berfungsi sebagian di Gaza utara ditutup total.
Direktur Rumah Sakit Universitas Mataram dr. Akhada Maulana, Sp.U, MARS angkat bicara terkait hal tersebut, sebagai bentuk solidaritas kepada Tenaga Kesehatan Indonesia. Dokter Akhada mengecam keras penangkapan Direktur RS Gaza Utara oleh Tentara Israel
Ia menganggap tindakan tersebut melanggar Konvensi Jenewa dimana dokter dan tenaga kesehatan harus dilindungi oleh pihak-pihak yang berperang.
Dimana pada saat penangkapan tentara Israel dibawah todongan meriam tank Israel, setelah rumah sakitnya diblokade Israel selama 3 bulan dan dihujani tembakan tank dan sniper.
Dokter Akhada juga menceritakan bahwa dr. Hussam Abu Safia dibawa tentara Israel ke Penjara Sde Teiman, merupakan penjara yang terkenal kekejamannya, karena banyak tahanan warga Palestina yang disiksa, diperkosa, dan dieksekusi disana.
“Kami meminta Presiden Prabowo untuk menekan Israel agar melindungi para dokter dan tenaga kesehatan yang bertugas di medan konflik Gaza. Karena tindakan Israel yang menangkap dan membunuh para tenaga kesehatan dan menghancurkan rumah sakit-rumah sakit di Gaza sebagai usaha genocide terhadap warga Palestina” ucap dokter Akhada saat ditemui media
Lebih lanjut, Ia berharap agar persoalan tersebut menjdi perhatian serius pemerintah, dimana Pemerintah dibawah Kepemimpinan Prabowo Subianto kerap kali menyuarakan keberpihakan Indonesia untuk mendukung Kemerdekaan Palestina.
“mohon Pak Prabowo, yang dalam forum2 internasional selalu menyatakan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina, untuk mendesak Israel membebaskan dr. Hussam Abu Safiya dan para tenaga kesehatan Palestina lain yang ditahan mereka” sambungnya.
