NTB - Dewan Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar SEMINAR PENDIDIKAN, pada hari Minggu, 22 Desember 2024 bertempat di Fave Hotel Kota Mataram.
dihadiri oleh tokoh-tokoh akademisi sebagai narasumber diantaranya ; Drs.H.Lalu Agus Fathurrahman dan Kepala Bidang Kebudayaan DIKBUD Pro.Nusa Tenggara Barat Lalu Abdurrahim serta moderator Doktor Latip, para undangan lainnya serta Wakasek Kurikulum dari perwakilan SMA-SMK se Pulau Lombok .
Seminar tersebut mengambil tema "IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS BUDAYA". Dimana pentingnya melestarikan kearifan lokal di tingkat pendidikan Dinamika perubahan kurikulum seiring pergantian menteri pendidikan.
Hal senada disampaiakan oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Lalu Abdurrahim bahwa perlunya mengkaji Implementasi kurikulum berbasis budaya. Menyoroti tantangan dan solusi terkait pergantian kurikulum yang akan bisa lebih berpihak kepada implementasi Kearifan Lokal dan berjalannya Kebudayaan dilingkup Pendidikan dasar dan menengah di Provinsi Nusa Tenggara Barat
Kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dalam proses pembelajaran.
yang tentunya akan menguatkan pondasi dasar Nilai dan bagaimana mewujudkan kemafaatannya untuk Melestarikan warisan budaya, Membentuk karakter anak bangsa yang kokoh kuat dalam menyelaraskan kepribadian dengan Nilai nilai Lokalnya yang sesuai dengan bahasa dalam Agama. Bahkan untuk meningkatkan relevansi pembelajaran terhadap keberhidupan anak generasi
“Tawaran tawaran sebagai Strategi Implementasinya dan Penyesuaian materi ajar dengan kearifan lokal. Pelibatan komunitas Adat budaya dan tokoh atau Para Pakar Pendidikan melalui Pelatihan guru guru atau tenaga pengajar untuk memahami Kearifan budaya lokal” ucap Mik Ahim kepada media
Contoh Implementasi:
Pengintegrasian materi lokal dalam mata pelajaran.salah satu semisal bahan ajar
Matematika:dengan Mengenalkan sistem hitung lokal masyarakat Sasak/Samawa/Mbojo dalam perhitungan standar Internasional. Mata pelajaran
IPA : mengenalkan teknik permentasi dalam pembuatan makanan tradisional (Sasak: Poteng) dan lain-laian.
dari Bahasa:tentu akan bisa Mengenalkan tentang Sastra tradisi (Sasak: Lelakak, snepe, bewaran dll)
Kolaborasi Antara Pusat dan Daerah: Melibatkan pemerintah daerah dalam menentukan konten local yang sesuai dengan materi dan tema yang ada di kurikulum (membuat data base konten lokal).
Peningkatan Kompetensi Guru: Pelatihan dan workshop berbasis budaya dengan tujuan memperkaya pemahaman guru terkait konten/materi local).
Konsistensi Kebijakan: Menjamin keberlanjutan program kurikulum jangka panjang.
Kurikulum berbasis budaya adalah langkah penting dalam menciptakan pendidikan yang relevan dan bermakna. Konsistensi dalam implementasi kurikulum harus menjadi prioritas utama.
Kutipan Inspiratif:
"Pendidikan adalah salah satu kunci melestarikan budaya akan menciptakan masa depan yang lebih Baik. Mengutip Pesan mantan Presiden SOEHARTO dalam Palsafah Jawa yanitu "HANGGAYUH KASAMPURNANING HURIF"
yang maknanya MENGGAPAI KESEMPURNAAN HIDUP YANG SEJATI” sambungnya.