Praya, Lombok Tengah, NTB - PRAYA – Tim Studi Independen Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Dusun Gerupuk Desa Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, Kamis (19/12). Dalam kegiatan ini, mahasiswa mengajari warga mengolah rumput laut menjadi bahan bernilai ekonomis tinggi yakni menjadi bahan kosmetik alami dan pangan fungsional.
” Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang diversifikasi pemanfaatan rumput laut menjadi produk bernilai tambah seperti hand cream dan brownies bergizi tinggi,” kata ketua tim, Adi Tri Wibowo kepada wartawan.
Tim terdiri dari Buchary Rahman Ash Shiddiqi, Baiq Putri Maharani Bine Inggit, Mila Mayanti Kabir, Nur Tahany Yustitia, Dwi Agustina (Fakultas Pertanian) dan Salwa Suhendri (Fakultas Pertanian) di bawah bimbingan Apt Anggit Listyacahyani Sunarwhidi dan Dr. Nunik Cokrowati.
Kepala Dusun Gerupuk, Rinasun, mengapresiasi inisiatif mahasiswa dalam menggali potensi lokal yang ada. Gerupuk dan sekitarnya dikenal sebagai penghasil rumput laut. Namun kemampuan warga mengolah rumput laut menjadi bahan bernilai ekonomis tinggi masih rendah. Karenanya ia berterima kasih atas adanya kegiatan oleh Tim Studi Independen Universitas Mataram ini.
Dalam kegiatan ini, warga diperkenalkan dengan hand cream berbasis rumput laut yang telah dibuat sebelumnya oleh tim, dan contoh produk tersebut diperlihatkan kepada peserta sebagai inspirasi. Warga juga mendapat materi rumput laut sebagai bahan pangan fungsional, dilanjutkan dengan praktik pembuatan brownies bergizi tinggi berbahan rumput laut. “Kegiatan ini menjadi bentuk nyata kontribusi akademisi dalam memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya lokal. Kami ingin warga Desa Gerupuk dapat melihat potensi besar dari rumput laut yang melimpah di daerah ini,” ungkap Adi Tri Wibowo.
Warga yang hadir terlihat antusias mengikuti setiap sesi, baik dalam diskusi materi maupun praktik pembuatan brownies. “Kami merasa sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Ternyata rumput laut tidak hanya bisa dijual mentah, tapi juga diolah menjadi produk bernilai tinggi seperti kosmetik dan makanan,” ungkap salah seorang warga.
Tim Studi Independen Universitas Mataram berharap kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat Dusun Gerupuk untuk lebih memanfaatkan potensi rumput laut dalam kehidupan sehari-hari maupun sebagai peluang usaha.