NTB – Universitas Mataram(Unram) tandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan World Resources Institute (WRI) Indonesia, diikutidengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Fakultas Pertanian Unram dan WRI Indonesia. Penandatanganan berlangsung di Ruang Sidang Rektor, Rektorat Unram pada Rabu (13/11).
Penandatanganan ini dilakukan langsung oleh Dr. TjokordaNirarta Samadhi, Ph.D., selaku Direktur Eksekutif WRI Indonesia, bersama Dr. Rocky Pairunan, Manajer Laut dan Sampah Plastik. Acara ini turut dihadiri oleh Karim Marasabessy, S.Pi., MM. selaku Kepala Bidang PerikananBudidaya dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB.
Dalam sambutannya Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D., menyampaikan harapannya agar kerja sama ini akan memberi manfaat nyata bagi masyarakatdan mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs).
“Unram dalam pembangunan selalu memperhatikan aspekkeberlanjutan, kondisi alam, perubahan iklim, dan isulingkungan, termasuk pencemaran dan sampah plastik,” ujarProf. Bambang. Rektor Unram tersebut menekankan bahwaselain kebijakan, implementasi yang nyata sangat pentinguntuk mencapai keberhasilan SDGs.
Dr. Tjokorda Nirarta Samadhi, Ph.D. selaku DirekturEksekutif WRI Indonesia, mengucapkan terima kasih atasdukungan Unram terhadap Studi Neraca Sumber Daya Laut(SDL) di NTB, studi ini bertujuan mendukung pengelolaanekosistem karbon biru bersama Universitas New South Wales (UNSW) dan Pemerintah Provinsi NTB.
“Suatu kehormatan bagi WRI Indonesia untuk dapatbersinergi dengan Unram dan berbagai pihak dalammendukung pengelolaan ekosistem laut melalui neracasumber daya laut,” ujar Dr. Tjokorda. Ia menambahkan bahwaeksploitasi laut yang berlebihan dapat mengancamkeberlanjutan ekosistem laut dan mata pencaharianmasyarakat pesisir, sehingga pendekatan berbasis data dan berbasi fakta sangat dibutuhkan.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, WRI Indonesia bersamaUNSW mengembangkan penelitian bertajuk “Ocean Accounts on Blue Carbon Ecosystems in Riau and West Nusa Tenggara Provinces.” Penelitian ini berfokus pada penggunaan Ocean Accounts untuk mendukung kebijakan kelautan yang berbasisbukti dan berbasi data guna menjaga keberlanjutan ekosistemlaut.
"Kami berharap melalui penandatanganan MoU ini, sinergiantara pemerintah, akademisi, dan organisasi non pemerintahdapat terjalin untuk memperkuat perlindungan ekosistempesisir yang ada di Indonesia. Kolaborasi ini akan menjadipondasi bagi kebijakan berbasis bukti, berbasis data sertastrategi implementasi pengelolaan laut berkelanjutan di Provinsi NTB," ungkapnya.
Neraca sumber daya laut sendiri merupakan inisiatif global yang berupaya mendorong pengelolaan ekosistem kelautan, pesisir, dan pulau pulau kecil dengan menggunakan kacamataaccounting. Dengan bekerja sama dengan Unram dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, diharapkan perspektiflokal dapat memperkaya pengembangan Neraca Sumber DayaLaut, mendukung ekosistem laut, dan mendorongpengembangan ekonomi yang berkelanjutan di NTB.
Dengan adanya kerja sama strategis ini, Unram, WRI Indonesia, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB berharap dapat mewujudkan pengelolaan ekosistem laut yang berkelanjutan dan berbasis bukti nyata. Melalui sinergi antarapemerintah, akademisi, dan organisasi non pemerintah, inisiatif ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalammenjaga kelestarian sumber daya laut bagi generasimendatang. Penandatanganan MoU ini bukan sekadar awalkolaborasi, melainkan sebuah komitmen untuk menciptakanperubahan yang signifikan dan berkelanjutan di wilayah pesisir NTB, dan demi kesejahteraan masyarakat pesisir.
Sumber//:(HumasUnram)