Lombok Barat - Pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Hj. Sumiatun - Ibnu Salim, yang diusung Partai Golkar, Hanura, Partai Umat, dan partai Gelora menunjukkan dominasi di Pilkada Kabupaten Lombok Barat Tahun 2024.
Berdasarkan survei Puspoll Indonesia yang dilakukan pada 12-16 November 2024, paslon dengan slogan MANIS ini memperoleh elektabilitas tertinggi, yakni 31,8 persen.
Survei ini melibatkan 600 responden yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Lombok Barat. Paslon nomor urut 1, Farin-Khairatun berada di posisi kedua dengan elektabilitas 26,8 persen, disusul oleh paslon nomor urut 2 Nurhidayah-Imam Kafali 17,2 persen, dan paslon nomor urut 4, L. Ahmad Zaini-Nurul Adha dengan 11,3 persen posisi paling akhir.
Sedangkan responden yang menjawab tidak tahu/ tidak jawab 12,3%.
Peneliti Utama Puspoll Indonesia, Luqmanul Hakim mengungkapkan, tingginya elektabilitas pasangan nomnr tiga ini, erat kaitannya dengan tingkat popularitas dan akseptabilitas Sumiatun.
Dimana Sumiatun juga menempati posisi tertas dengan popularitas mencapai 68% dan akseptabilitas 63,8%.
Berdasarkan data tersebut, Luqman menyebut, pasangan Sumiatun-Ibnu Salim berpeluang besar untuk kelaur sebagai pemenang di Pilkada Lombok Barat pada Rabu, 27 November, tengah pekan depan.
"Dengan jumlah pemilih mengambang yang tinggal 12,3%, berat bagi calon lain untuk mengejar pasangan Sumiatun- Ibnu salim di Pilkada Lombok Barat," kata Luqman dalam keterangan presnya, Sabtu (23/11/2024).
Menurut Luqman, butuh kerja keras dan sesuatu yang luarbiasa untuk bisa merubah keadaan. "Kalaupun ada politik uang, kecil peluang akan berdampak terhadap elektoral," jelas Luqman.
Hal ini, lantaran pemilih pasangan Sumiatun-Ibnu Salim juga memiliki pemilih loyal (strong voters) yang paling tinggi dari pasangan lain dengan meraih 71,5%.
"Dalam temuan survei kami, terlihat pemilih pasangan ini sangat militan dan sehingga kecil kemungkinan untuk merubah pilihannya," ungkap Luqman.
Untuk diketahui, Puspoll Indonesia adalah salah satu Lembaga survei yang secara resmi tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI).