Dampak Kemarau Panjang, MAN Lombok Barat Laksanakan Sholat Istisq

0


Gerung -
Musim kemarau berkepanjangan tahun ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Barat. Dampak yang dirasakan oleh masyarakat ialah cuaca panas, kekeringan, dan krisis air bersih. Tak hanya itu, kemarau panjang juga rawan menyebabkan kebakaran.

Dalam menyikapi hal ini umat Islam melaksanakan ikhtiar ubudiyah sebagai implementasi nilai keagamaan yakni dengan melaksanakan sholat Istisqa berdasarkan anjuran Nabi Muhammad SAW. Sholat Istisqa yang diambil dari istilah Al-Istisqa artinya meminta curahan air penghidupan. Para ulama mengartikan sholat Istisqa sebagai sholat sunah yang posisi sunnahnya adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) untuk memohon kepada Allah SWT agar diturunkannya air hujan. Ibadah ini sunnah dilaksanakan pada siang hari hingga sore hari. Asalkan tidak pada waktu diharamkannya mengerjakan sholat. 

Seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali MAN Lombok Barat, berharap agar kemarau panjang yang memicu kekeringan, cuaca panas, krisis air bersih ini segera berakhir.

Merespon kondisi ini bertempat di halaman madrasah, hari Jumat, 18 Oktober 2024, Kepala MAN Lombok Barat, H. Abdul Azis Faradi, S. Pd M. Pd., bersama seluruh warga madrasah; guru, Tata Usaha, dan peserta didik menggelar sholat istisqo’.

Dalam kesempatan tersebut bertindak sebagai imam dan khotib sholat Istisqo, salah seorang tenaga pendidik MAN Lombok Barat, Bapak TGH. Taufiqurrahman, menyampaikan bahwa sholat istisqo selain menjadi ikhtiyar ubudiyah untuk memohon diturunkan hujan, juga menjadi sarana bertaubat atas segala kesalahan dan khilaf kita sebagai manusia dan berserah diri atas ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT.

"Berharap dengan pelaksanaan ibadah sholat istisqo ini kita semua diberikan ampunan (magfirah) Allah SWT, sehingga dengan ampunan itu, kita akan mendapat curahan rahmat Allah SWT yang diwujudkan dengan turunnya hujan dalam waktu dekat. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan yang terbaik untuk kita. Mari kita hidupkan sunnah Rasulullah dan perbanyak shodaqoh sehingga kita dijauhkan dari bencana," ujar TGH. Taufiqurrahman.

Pada kesempatan yang sama, Bapak Kepala MAN Lombok Barat, H. Abdul Azis Faradi, S.Pd.M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan bahwa MAN Lombok Barat adalah salah satu madrasah yang pertama kali melaksanakan sholat istisqo sebagai respon atas kemarau panjang yang yang melanda daerah Nusa Tenggara Barat. Selain itu juga, Hal ini dilaksanakan sebagai wujud dari implementasi kurikulum merdeka dengan mengenalkan ajaran-ajaran atau syariat agama Islam langsung dalam tataran praktek.

Bapak Kepala MAN Lombok Barat mengajak seluruh warga madrasah untuk terus berdoa agar cuaca panas, kekeringan, dan krisis air bersih yang melanda segera berakhir.

"Sebagai manusia biasa kita tentu memiliki keterbatasan, oleh karena itu mari kita satukan niat kita untuk memohon ampunan ke hadirat Allah SWT agar semua bisa segera berakhir terutama musim kekeringan, yaitu dengan memohon hujan melalui shalat istisqa ini. Ini bagian dari ikhtiar batin sekaligus bentuk penghambaan kita kepada Allah SWT, memohon agar Allah menurunkan hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda. Amin" pungkas H. Abdul Azis Faradi. 

Karena sholat istisqo ini jarang dilaksanakan kecuali dalam kondisi cuaca yang sekarang, seluruh peserta didik sangat antusias mengikuti kegiatan ini. 

"Kami sangat senang mengikuti sholat istisqo ini karena kami seolah mendapat ilmu baru, baru kami praktekkan,", ujar Diki, salah seorang siswa kelas X.

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)