Menjaga ekosistem pariwisata berkelanjutan di kawasan Mandalika Unram Restorasi Mangrove di Pantai Gerupuk

0

 


Mataram, NTB - Universitas Mataram(Unram) menggelar Unram Mengabdi Tahun 2024 di Dusun Ebangah, Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, KabupatenLombok Tengah (10/8). Kegiatan ini diselenggarakan untuk Restorasi Mangrove pada wilayah tersebut agar mendukung Net Zero Emission yang dipusatkan di Pantai Gerupuk. 

 

Kegiatan tersebut diawali dengan penanaman pohonmangrove, di mana ada 3.000 bibit yang ditanam dengan jenistanaman Rhizophora sp. Dalam kegiatan ini, turut hadirRektor Unram, Kepala LPPM, Kepala Senat, Kepala UPA Lab Terpadu, para Dekan di lingkup Unram, Kepala BalaiPerikanan Budidaya Laut Lombok, Perwakilan Bank Indonesia NTB, Kepala LPP TVRI NTB, Kepala Fordas NTB, Direktur Transform, Direktur ITDC, Marine Science Institute University of Philippines, para Kepala Desa dan Kadus dari 7 Desa Penyangga KEK Mandalika dan Kelompok Kuliah KerjaNyata (KKN) yang tersebar di 7  Desa Penyangga KEK Mandalika. 

 

Kepala LPPM Unram, Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr. memberikan laporan bahwa pengabdian ini dirangkaikandengan beberapa sub kegiatan yang berbeda dengan tujuanpengembangan ekonomi hijau dan ekonomi biru.

 

“Unram Mengabdi 2024 ini kita lakukan bergelombang, tetapitopik besarnya adalah Unram mengabdi untuk menjaga ekosistem  pariwisata berkelanjutan di kawasan Mandalika. Tentu banyak sub kegiatan yang dilakukan, mulai tanggal 23 Juli kita melepas 10 kelompok KKN di 10 desa penyanggaMandalika dengan topik yang tentu berbeda. Tapi pada prinsipnya topik kegiatannya adalah mengarah pada pengembangan ekonomi hijau dan ekonomi biru. Selain itu, para dosen peneliti juga melakukan berbagai kegiatan, yaitupelatihan-pelatihan. Tetapi hari ini merupakan puncak UnramMengabdi, di mana tujuan kita adalah untuk menjaga ekosistem perairan daerah pesisir ini, sehingga pariwisata juga berlanjut dan ekonomi masyarakat juga bisa lebih baik. Tahunkemarin kita sudah menanam 2.500 bibit dan 80% hidup dan tahun ini kita menanam 3.000 bibit,” jelasnya. 


 

Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D. selakuRektor Unram, memberi sambutan sekaligus menutupkegiatan tersebut mengungkapkan bahwa dalam pengabdianini juga dibutuhkan peran masyarakat untuk berpartisipasidalam menjaga perkembangan mangrove.

 

"kita sudah melalui proses penanaman mangrove secarapartisipatif. Di mana paradigma pengabdian itu kita tidakhanya datang saja, kita juga mengabdi bersama masyarakatdan tolong gerakan masyarakatnya untuk ikut menanam, karena kalau masyarakatnya tidak ikut menanam, maka rasa memilikinya kurang. Mudahan kelak mangrove yang kitatanam bisa berkembang, tidak hanya sebagai tempatekosistem yang baru bagi udang kepiting tetapi juga bisadikembangkan menjadi ekowisata mangrove seperti yang adadi Sekotong. Pengabdian ini merupakan kegiatan mulia yang sangat luar biasa, tentunya tidak hanya manfaat jangka pendekakan tetapi jangka panjangnya, ini menjadi terobosan yang luar biasa,” ungkap Rektor Unram.

 

Dalam kesempatan ini, Prof. Bambang juga menyampaikanpentingnya pohon mangrove dalam mengurangi efek rumahkaca. 

 

“Pohon mangrove yang juga menyerap karbondioksida (CO2) di udara, ini sangat berperan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca kita. Dengan berkurangnya gas rumah kacatentunya akan mengurangi Greenhouse Effect yang kemudianmengurangi pemanasan glogal tentunya akibat perubahaniklim yang sangat kita rasakan,” lanjutnya. 

 

Setelah penutupan kegiatan tersebut, dilanjutkan denganbeberapa pelatihan kepada masyarakat. Salah satunya adalahpelatihan yang diberikan oleh Prof. Dr.rer.nat. Michael Yu Roleda dari Marine Science Institute, College of Science, University of Philippines, Dilman, QuezonPhilippinestentang Increase Seaweed Farming Activity Via Post Harvest Strategies. Prof. Michael juga ikut berpartisipasi dalampenanaman mangrove tersebut.

(Sumber://HumasUnram)

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)