Status Darurat Ditetapkan, Enam Desa Telah Mengajukan Distribusi Air Bersih

0


Giri Menang - Musim kemarau melanda Lombok Barat kekeringan yang kian meluas. Tak ingin terjebak dalam siklus droping air bersih setiap tahun, Pemda Lombok Barat mengambil langkah strategis dengan mengusulkan mitigasi bencana berupa pembuatan sumur bor di titik-titik rawan kekeringan.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lobar, Tohri, mengatakan langkah ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi krisis air bersih yang kerap melanda wilayah selatan, tengah, dan utara Lombok Barat. Selasa (2/7/2024).

Bupati Lombok Barat telah menetapkan status darurat bencana kekeringan, dan BPBD Lombok Barat langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk pendistribusian air bersih. Tercatat, 6 desa telah mengajukan permintaan droping air bersih, dan Dinas Pertanian juga turut membantu memasok air untuk tanaman para petani.

Upaya antisipasi lain yang dilakukan adalah menghimbau masyarakat untuk menampung air hujan saat musim hujan tiba. Hal ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan air bersih selama beberapa hari ke depan.

Pemetaan wilayah rawan kekeringan menunjukkan bahwa 6 kecamatan di Lombok Barat berpotensi terdampak, yaitu Sekotong, Lembar, Gerung, Kuripan, Gunung Sari, dan Batulayar.

Pemerintah daerah telah mengantisipasi dengan membagi tugas droping air bersih berdasarkan wilayah, dan melibatkan dinas terkait serta TNI/Polri yang memiliki mobil tangki air.

Penanggulangan kekeringan di Lombok Barat membutuhkan solusi permanen dan kolaborasi dari berbagai pihak. Pembuatan sumur bor, penampungan air hujan, dan distribusi air bersih yang terencana menjadi kunci utama untuk keluar dari siklus krisis air bersih yang berulang setiap tahun. (RAM)

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)