NTB - Sebagai upaya Pemerintah Provinsi NTB dalam meningkatkan Sektor Pertanian dan Pariwisata, Pemprov NTB terus melakukan inovasi serta kerjasama dengan berbagai stakeholder. Salah satu diantaranya dengan mendatangkan investor untuk bisa berinvestasi di NTB.
Terkait dengan hal tersebut, PJ. sekda Provinsi NTB Ibnu Salim menerima kunjungan Investor Ahli Muda Pertanian asal Taiwan yaitu Eric Lan yang juga menjadi owner Groving didampingi Kepala Bidang Promosi Dispar Provinsi NTB Mulki S. STP diruangan PJ. Sekda pada hari jumat, 31 Mei 2024.
Kunjungannya dalam rangka menyampaikan keinginan investor untuk mengembangkan sebuah pilot project penanaman pohon Balsa. Yang dimana nantinya hasil penanaman kayu balsa dapat dipanen 4 tahun kemudian. Tidak hanya itu, terdapat juga beberapa pohon lainnya untuk pengembangan ECO Tourism NTB. Dengan menggunakan teknologi terbarukan.
Hal senada disampaikan oleh PJ. Sekda Provinsi NTB Ibnu Salim saat ditemui media bahwa akan mendukung program tersebut, dikarenakan NTB memiliki lahan yang bisa dikembangkan menjadi agrowisata atau ECO Tourism di NTB.
“Kami dari pemerintah tentu sangat mendukung, apalagi kayu balsa ini tidak lebih dari 4 tahun sudah bisa dipanen. Nilai ekonomisnya kita dapat dengan waktu begitu cepat. Tidak hanya itu lahan yang nantinya digunakan untuk penanaman juga bisa menjadi objek wisata (agrowisata) dan perkebunan” ucapnya.
Lebih lanjut kepala Bidang Promosi Dinas Pariwisata Provinsi NTB menyampaikan bahwa proses budidaya yang dilakukan semuanya organik yaitu Kayu Balsa dan pohon lainnya, untuk pengembangan Eco Tourism di NTB.
“Nanti kami akan uji coba dilahan seluas 2 hektar, selain memiliki hasil produk pertanian berupa kayu balsa juga dapat dijadikan tempat area camping. Tidak hanya itu, kita juga bisa menghadirkan masyarakat untuk wahana edukasi pertanian dan perkebunan” ungkap Mulki.
Kayu Balsa memiliki berbagai kegunaan karena sifatnya yang sangat ringan, mudah diolah, dan kuat. Kayu balsa memiliki banyak manfaat yang dapat dimanfaatkan khususnya untuk bahan dasar rangka suatu benda diantaranya pembuatan model pesawat, model kapal, papan surfing, bahan kerajinan tangan dan lain-lain.
Sementara itu, Owner Groving Eric Lan melalui juru bicaranya mengatakan bahwa ia memilih indonesia sebagai tempat pilot project dikarenakan Indonesia memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang begitu luas untuk pengembangan Kayu Balsa.
“Beberapa waktu yang lalu kami dari perusahaan telah mempresentasikan project ini di IPB, dan NTB menjadi yang pertama. Dimana kondisi lahan dan iklimnya sangat cocok untuk budidaya Pohon Balsa yang nanti produknya berupa kayu balsa” ungkapnya.