Kabid Kebudayaan, Dikbud Provisni NTB : Dengan adat tafsile adalah untuk menjaga harkat martabat Dedare agar tidak menjadi dedoro

0


Lombok Timur -  SMKN 1 Pringabaya Lombok Timur  merupakan salah satu Sekolah Unggulan mencetak lulusan lulusan anak yang Produktip untuk siap bekerja dan berkarya dimasyarakat. SMKN 1 Pringgabaya juga adalah sekolah yang berada di tengah tengah Masyarakat Kultural yang memegang kuat Adat Tradisi dan Budaya Lokalnya, Jadi bisa juga menjadi Barometer semua sekolah diwilayah Lombok Timur.

Kepala SMKN 1 Pringgabaya beserta Jajaran Guru-gurunya ternyata memiliki kepedulian yang kuat juga terhadap situasi sosial masyarakat, sehingga dicelah celah kesibukannya menunggu proses penerimaan anak anak siswa/i baru mengikuti PPDB online 2024,namun ternyata juga tetap bersemangat dan mengisi Projek penguatan Profil Pancasila (P5) dengan mengundang Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa tenggara Barat Bapak Lalu Abdurrahim sebagai Narasumber memberi pencerahan dan penguatan Kearifan Lokal dengan mengulas tentang Adat Krama, Adat Luir Gama dan apa itu Adat Tafsile.

SMKN 1 Pringgabaya juga menyediakan kegiatan kegiatan Extrakurikuler seperti Latihan Pramuka, Sanggar seni budaya, baik seni budaya Tradisi lokal maupun Seni budaya kreasi dan kolaborasi bahkan Seni budaya Modern dan Seni Budaya Religi yang bernuansa agama yang semuanya tentu sebagai perekat sumberdaya dasar keutamaan dalam berkehidupan, harapan tentunya berimplikasi kepada tertanamnya Nilai nilai kebaikan untuk menjaga moralitas anak generasi bangsa ,terutama mengembangkan anak generasi yang bermartabat karna menjaga spiritualitas nya didalam mengawal intelektulitas nya .sangat diharapkan akan membanggakan bagi Dinas Pendidikan dan kebudayaan untuk daerah Nusa Tenggara Barat 

Pada hari Rabu pagi 12 Juni 2024 Kepala Bidang Kebudayaan DikBud Prov.Nusa Tenggara Barat Lalu Abdurahim atau yang akrab disapa mik Ahim menyampaikan bahwa menguatkan Kearifan Lokal adalah untuk melekatkan anak generasi dengan pemahaman budaya, yang tentu erat kaitannya dengan penguatan Agama .Pembelajaran Adat istiadat dalam bentuk unggah ungguh Sikap di rumah saat bersama keluarga ,orang tua ,tetangga dan masyarakat.

“Pengenalan prosesi prosesi adat dan ritual tradisi disekolah adalah untuk menanamkan Penguatan agar anak generasi memiliki Jatidiri yang kokoh memiliki Kontrol sosial dan Mawasdiri yang hidup sebagai bekal mengaplikasikan Agama dengan Benar yaitu berAdat dan beradab dengan Santun. Dengan adat tafsile adalah untuk menjaga harkat martabat dedare agar tidak menjadi dedoro“ ucap mik ahim dengan semangat didepan semua siswa.


Ucapan tersebut ia sampaikan dengan keras, dimana saat ini banyak terjadi beberapa tempat khususnya di pulau Lombok anak-anak muda terutama kaum wanita sudah tidak lagi memperhatikan adab kesopanan. Seperti halnya nyongkolan menampilkan tarian erotis yang didominasi perempuan dengan goyangan yang sejatinya tidak menunjukkan jati diri perempuan sasak yang baik.

Posting Komentar

0Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
Posting Komentar (0)