LOMBOK BARAT - Warga Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat memblokade jalan menuju kawasan wisata Senggigi, tepatnya di simpang tiga Montong Buwuh, Desa Meninting pada Rabu pagi (15/05/2024) sekitar pukul 10.00 WITA.
Aksi ini merupakan buntut atas lambannya penanganan kasus penyerangan yang menimpa warga Dusun Montong Buwuh, Desa Meninting yang diduga dilakukan oleh warga Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah pada Jumat malam (10/5/2024) lalu.
Dalam aksi blokade tersebut, warga mendirikan terop di tengah jalan, menghalangi arus lalu lintas menuju Senggigi. Akibatnya, para pengendara terpaksa mencari jalur alternatif.
Blokade jalan berlangsung selama dua jam, hingga pukul 12.00 WITA, saat Kapolres Lombok Barat, AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi, tiba di lokasi dan memberikan keterangan terkait perkembangan penanganan kasus penyerangan tersebut.
Taufik, salah satu orator aksi, dari Forum Komunikasi Masyarakat Gunungsari Batulayar (FKMGB) menyampaikan tuntutan mereka kepada Aparat Penegak Hukum (APH).
“Kami meminta kejelasan dari APH terkait penanganan kasus penyerangan warga Montong Buwuh, Batulayar, Lobar. Kami akan melakukan aksi yang lebih besar jika tuntutan kami tidak juga direalisasikan, karena ini terkait harga diri kami yang seolah diinjakinjak. Penyerangan ini kami duga melibatkan aktor-aktor intelektual yang sudah by design sehingga pihak APH yang pada waktu itu berada di lokasi saja tidak bisa berbuat apa-apa, seperti pernyataan Kades Rembitan di media online,” tegas Taufik.
Setelah mendengar penjelasan dari Kapolres, warga akhirnya setuju untuk mengakhiri aksi blokade dan membuka kembali jalan. Situasi lalu lintas pun berangsur normal. el02