Lombok Barat - SMKN 1 Kuripan menggelar workshop pembelajaran guru yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan sekolah. Workshop ini menitikberatkan pada pembentukan komunitas belajar, review perangkat ajar, dan pembuatan video praktik baik di Proses Pembelajaran Mandiri (PMM).
Kepala SMKN 1 Kuripan H. Hairul Ahmad, SP. M.Pd. mengatakan workshop ini sekaligus bertujuan untuk membekali guru agar tidak menjadi beban atau direpotkan dengan banyak persiapan asministrasi. Apalagi dengan sistem kurikulum merdeka dimana administrasinya tambah banyak.
"Makanya konsentrasi kami di sini untuk awal semester ini agar bapak ibu guru itu tidak terlalu terbebani dengan administrasi sehingga kami undang beberapa narasumber termasuk guru penggerak untuk memberikan materi tentang PMM," ujar Khairul.
Dikatakan Khairul, selain itu juga sekolah membentuk komunitas belajar, dan harus ada kompromi komunitas belajar itu, kemudian pada workshop ini juga masuk pembelajaran ke kanva.
"Pak Kadis Dikbud alhamdulillah berkenan berkunjung, sekaligus memberikan arahan untuk mengingatkan kami bahwa konsentrasi kita harus ada dalam menjaga kesimbangan, jadi tidak hanya mengajar, tetapi harus ada keseimbangan di samping mengajar juga harus mendidik dan melatih," tambahnya.
hairul mengatakan dalam melatih siswa belajar secara teori harus dilatih sesuai jurusannya agar meningkat kompetensinya. "Tetapi di sisi lain juga kita harus melatih karakter juga, bagaimana membiasakan kejujuran, membiasakan kerajinan, membiasakan kedisiplinan, membiasakan kerjasama dan tanggung jawab yang itu harus dilatih juga," imbuhnya.
"Jadi, pada intinya pelaksanaan workshop ini untuk memberikan pembekalan agar bapak, ibu guru kami itu tidak terbebani dengan administrasi. Jika sudah oke, selanjutnya kami akan konsentrasi bagaimana meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan membenahi metodologi belajar siswa atau problem solving," jelasnya.
Kepala Dinas Dikbud NTB H. Aidy Furqan, M.Pd sebelumnya menyampaikan strategi pembelajaran efektif bagi generasi yang saat ini diberi nama dengan generasi Z.
"Generasi saat ini memiliki lima karakter yang sangat perlu kita pahami dalam mendidik mereka ke depannya. Adapun lima karakter tersebut adalah suka bersosialisasi, E-generation yang lebih berfokus digital, lebih menyukai pembelajaran differensial, menyukai tantangan dan berpikir kreatif," katanya.
Sama halnya dengan workshop pembelajaran bagi guru yaitu untuk terus meningkatkan kemampuan sesuai dengan kebutuhan siswa saat ini.
"Guru harus menanggapi hal tersebut sebagai tantangan untuk terus berkembang meningkatkan kompetensi mengajar ke depannya. Dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat, diharapkan mampu mempermudah guru dalam proses pembelajaran dan memanfaatkan teknologi yang ada," pungkasnya.
Ia berharap dengan adanya kegiatan ini, para guru mampu mengimplementasikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dalam kurikulum merdeka, harapnya.