Antisipasi Pohon Tumbang, Pemdes Senggigi Lakukan Pemangkasan
Januari 07, 2024
0
Senggigi, Lombok Barat - Pemerintah desa (Pemdes) Senggigi dibantu Babinsa, Babinkamtibmas dan masyarakat sekitar pada Minggu (07/01/2024) melakukan pemangkasan sejumlah pohon yang dinggap berpotensi tumbang di musim hujan dan angin kencang.
Pemdes Senggigi memberikan atensi khusus terhadap kerawanan pohon tumbang saat musim penghujan seperti saat ini. Pemangkasanpun kini terus dilakukan, salah satunya di sepanjang jalan raya Senggigi, depan hotel Sheraton hingga memasuki wilayah dusun Kerandangan.
Kepala desa Senggigi, Mastur mengatakan, pemangkasan pohon dikawasan wisata Senggigi ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan saat musim hujan maupun angin kencang.
“Ini bentuk antisipasi kita untuk agar tidak terjadi pohon tumbang saat musim penghujan dan angin kencang,” katanya.
Mastur menyebut, tidak semua pohon dipangkas. Hanya yang terlalu tinggi dan berpotensi tumbang. Pemangkasan juga dilakukan agar tidak mengganggu konsentrasi pengendara ketika melintas.
“Yang jelas kita mengutaman dari sisi keselamatan masyarakat juga,” ujarnya.
Untuk pohon yang berada di dekat pemukiman warga, ketua DPD APDESI NTB ini menghimbau masyarakat untuk proaktif melakukan pemangkasan pohon secara mandiri. Sebab, keterbatasan petugas, sehingga tidak bisa menjangkau wilayah desa Senggigi secara keseluruhan.
“Untuk disepanjang jalan raya di desa Senggigi, petugas kami rutin melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon. Kalau yang ada di lingkungan pemukiman, ya harapan kami warga bahu membahu untuk melakukan pemangkasan secara mandiri,” katanya.
Sementara itu, Babinsa Desa Senggigi, Sertu Parhan Taufik mengungkapkan, pemangkasan dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan selektif, mengutamakan keamanan dan kelestarian alam sekitar. Selain itu juga, memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar mengenai pentingnya peran setiap individu dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
"Edukasi ini mencakup informasi mengenai prakondisi pohon yang dapat menandakan risiko tumbang serta cara-cara pencegahan yang dapat diterapkan secara bersama-sama," bebernya.
Menurut Parhan, respon positif dan dukungan dari masyarakat sendiri menunjukkan kesadaran bersama akan perlunya menjaga keamanan dan keindahan kawasan wisata.
"Langkah preventif ini bukan hanya sebagai upaya menanggulangi resiko, akan tetapi juga sebagai wujud nyata semangat gotong royong dalam menjaga keaslian dan daya tarik kawasan wisata Senggigi," tegasnya.
"Melalui upaya bersama ini, diharapkan kawasan wisata Senggigi tetap menjadi destinasi wisata yang aman indah dan lestari bagi pengunjung baik dari dalam negeri maupun mancanegara," pungkasnya. el02