Mataram – Gabungkan Mahasiswa dari berbagai Kampus di NTB tergabung dalam DRM (Demokrasi Rakyat Menggugat) datangi Kantor OJK (Otoritas Jasa Keuangan) NTB menuntut Kepala OJK NTB untuk di Copot dari jabatannya karena diduga belum layak sebagai pengawas OJK terkait permasalah Aplikasi Pinjaman Online ilegal yang saat ini marak di Nusa Tenggara Barat, Hal ini dikatakan oleh Kordinator Lapangan LSM DRM M. Sapi’in Pada Hari Kamis,28 Desember 2023 di depan Gerbang Kantor OJK NTB.
Kordinator Lapangan DRM (Demokrasi Rakyat Menggugat) M. Sapi’in mengatakan beberapa tuntutan sejauh mana Eksistensi Kepala OJK NTB dalam mengatasi Aplikasi Pinjaman Online ilegal rugi miliaran lebih di NTB menjadi Korban.
” Kepala OJK NTB mari temui masa Aksi untuk menjawab banyaknya permasalahan masyarakat menjadi Korban Aplikasi Pinjaman Online ilegal di NTB, sejauh mana pengawasan Kepala OJK NTB untuk mengatasi Aplikasi bodong sehingga banyak yang rugi miliaran lebih,” Jelas Sapi’in korlap 2
Mahasiswa NTB yang tergabung dalam Demokrasi Rakyat Menggugat (DMR) langsung teriak melalui pengeras Suara untuk mencopot Kepala OJK NTB Karena diduga tidak pernah melaksanakan pengawasan, pencegahan, ataupun sosialisasi terkait keberadaan Pinjaman Online ilegal kepada masyarakat.
Hal ini menyebabkan banyaknya masyarakat yang terjebak pinjaman online. Dilansir dari berita Tribun Lombok.com yang dirilis 23 Juni 2023, Jumlah Pinjol yang belum terdaftar OJK, sebanyak 12 entitas Pinjol ilegal. Sebagian korbannya, merupakan ibu-ibu.
Namun berjalannya Aksi Demo tersebut, Korlap DRM saat diwawancarai mengaku kesal Karena Aksi membela masyarakat NTB dalam maraknya masalah Pinjaman Online Bodong ini Tiba-tiba dihentikan Polisi karena diduga belum memiliki izin.
" Saya selaku Korlap Kesal distop dalam Aksi demo di Kantor OJK karena belum memiliki izin, Hari Rabu tanggal 27 Desember 2023 kita layangkan surat Izin untuk aksii ini, namun kita berhalangan hadir karena ada hal lain, Kamis 28 Desember 2023 jadi kita Demo namun katanya harus buat surat izin lagi sehingga aksi kemarin kami Di stop pihak Kepolisian dan dibubarkan," Terang Sapi'in
Lebih lanjut saat Media mengonfirmasi terkait aksi ini oleh beberapa Satpam OJK NTB dirinya mengaku bahwa aksi ini belum ada izin, seharusnya Demo dilaksanakan tanggal 27 seusai Surat izin, namun tanggal 28 Desember 2023 baru berjalan, setelah saya konfirmasi pihak kepolisian terkait penundaan waktu Demo telat sehari, katanya harus buat surat Izin lagi baru dikatakan resmi," Tutur beberapa Pihak Satpam OJK NTB