Gerung, Berbagai Upaya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat untuk menekan Stunting mencapai satu digit di tahun 2023. Salah satunya dengan menggelar rapat evaluasi rutin setiap bulan untuk mengetahui perkembangan berbagai program percepatan penurunan stunting yang dilakukan oleh tim percepatan penurunan stunting. Rapat Koordinasi dan Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di laksanakan di Ruang Rapat Jayengrana Kantor Bupati Lobar, Selasa 22 Agustus 2023. Hadir dalam rapat tersebut Bupati Lobar H.Fauzan Khalid, para Kepala OPD, Para Camat, serta Para Kepala Desa yang menjadi lokus stunting.
Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam arahannya mengatakan target RPJMD dan target nasional sudah tercapai 13.63% pada bulan Februari 2023. Namun demikian Bupati Fauzan berharap agar angka stunting di Lombok Barat pada tahun 2024 berada pada posisi satu digit. Ia mengatakan bahwa pada agustus 2023 ini telah dilakukan penimbangan secara langsung di semua wilayah. Ia berharap agar angka stunting dapat lebih rendah lagi dibanding dengan hasil penimbangan bulan februari 2023 lalu. "Bulan Agustus tahun ini sebagai bulan penimbangan, dan pengukuran tinggi badan anak yang telah dan sedang dilakukan sampai dengan tanggal 25 Agustus mendatang. Semoga angka atau hasilnya bisa terus menurun dari hasil bulan februari 2023" jelasnya.
Ia mengatakan walaupun Lombok Barat terbilang sukses dalam menurunkan angka stunting dari standar nasional yaitu 14.00%, ia berharap tim percepatan penurunan stunting dan berbagai pihak tidak cepat berpuas diri dan lengah dengan atas capaian tersebut. Ia meminta semua pihak terus bergerak agar target satu digit bahkan nol stunting di tahun 2024 dapat tercapai. "Kita tidak boleh puas walaupun target sudah tercapai, kita harus terus bergerak", titahnya.
Satu digit angka menurut Bupati Fauzan memiliki makna sebagai simbol keberlanjutan untuk terus gencar melakukan intervensi dan sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga masyarakat terus mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang. Selain itu agar masyarakat dapat terus saling mengingatkan dan saling peduli terhadap sesama sehingga angka stunting dapat terus ditekan.
"Memberikan makan bergizi merupakan suatu tanggungjawab yang harus dilakukan terutama demi keluarga anak-anak kita. Karenanya mari kita kembangkan semangat saling peduli dan saling membantu agar dapat menekan angka stunting di Lobar", imbuhnya.
Ia mengatakan pencegahan stunting merupakan tanggungjawab bersama. Karenaya ia meminta agar semua jajarannya terus mengedepankan semangat kolaborasi dan kebersamaan dalam upaya percepatan penurunan stunting. Hal ini penting untuk menumbuhkan semangat kepedulian di lingkungan masyarakat terhadap sesama. "Semua tidak akan tercapai tanpa adanya kerjasama dan kolaborasi semua instansi dan seluruh lapisan masyarakat di Lombok Barat" ungkapnya.
Sementara itu Kepala Bapeda Lombok Barat H. Akhmad Saikhu dalam laporannya menyampaikan sebanyak tujuh kecamatan yakni Kuripan, Gerung, Sekotong, Batulayar, Gunungsari, Narmada, Lembar, dan 16 desa seperti, Desa Kebon Ayu, Kuripan, Babussalam, Cendi Manik, Sandik, Jagaraga, Sektotong Tengah, Bengkaung, Lembah Sempage, Penimbung, Lembar, Suranadi, Batulayar, Labuan Tereng, dan Buwun Mas menjadi lokus atau lokasi khusus percepatan penurunan stunting tahun 2023. Tim Percepatan Penurunan Stunting telah melakukan berbagai langkah dan intervensi untuk menurunkan angka stunting di lokus tersebut. "Dari 29 program bidang kesehatan tercatat 12 program belum mencapai target", jelasnya.
Akhmad Saikhu menjelaskan bahwa pihaknya bersama sejumlah OPD memiliki gerakan inovasi dalam percepatan penurunan stunting yang disebut dengan "Inovasi GERCAP DULANG MAS" yakni Gerak Cepat Dukung Penanggulangan Masalah Anak Stunting. Ia mengatakan dalam satu inovasi tersebut terdapat 12 program inovasi dari sejumlah OPD di Lombok Barat. Program tersebut menjadi pendukung utama dan indikator pendukung dalam percepatan penurunan stunting.
Program inovasi itu antara lain Gamak (Gerakan Anti Merarik Kodek), Gema Dasi (Gerakan Masyarakat Sadar Gizi), Si Peka Bu Siska (Sistem Pemantauan Bayi Baru Lahir Berbasis Keluarga), Aning Solah Sugih ( Anti Stunting, Sekolah Sampai Kuliah, Suksea Graduasi Mandiri Sejahtera), Selaras (Akselarasi Peningkatan Rata-Rata Lama Sekolah), Si Begaya (Silak Beli Garam Rakyat), Gerasak (Gerakan Rakyat Sadar Administrasi Kependudukan), Gemarikan (Gerakan Makan Ikan), BK B Emas (Bina Kuluarga BalitaEliminasi Masalah Anak Stunting), terakhir Kabarku Pasti inovasi yang diinisiasi oleh Disdukcapil Lobar. "Dari semua inovasi yang diinisiasi oleh OPD diharapkan dapat efektif menurunkan angka stunting di Lobar" jelasnya.