Gerung. Wilayah Kabupaten Lombok Barat saat ini sudah memasuki musim kemarau. Dengan perubahan iklim berupa kemarau yang lebih awal datang akan berdampak terhadap sektor pertanian.
Menanggapi perubahan musim yang terjadi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat H. L. Winengan menghimbau petani untuk memperhatikan pola tanam dan menanam tanaman yang tidak membutuhkan banyak air seperti jagung, kedelai dan bawang terutama di daerah selatan.
Untuk didaerah bagian utara seperti Batu layar, Gunung Sari, Lingsar dan Narmada silahkan menanam padi karena masih aman sumber pengairan irigasi.
Sebelumnya, BMKG telah memprediksi musim kemarau tahun ini datang lebih cepat dan lebih kering akibat fenomena El Nino.
Sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Barat sudah masuk Musim kemarau namun ada beberapa daerah akan memasuki musim kemarau belakangan yaitu Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat.
Sementara itu pantauan dan pengamatan di stasiun BMKG Nusa Tenggara Barat saat ini seluruh daerah di kabupaten Lombok Barat sudah masuk musim kemarau seperti yang di paparkan oleh Restu Patria selaku koordinator data dan informasi stasiun klimatologi Lombok Barat.
Monitoring hari tanpa hujan menjadi patokan atau dasar mengeluarkan peringatan dini kekeringan, ketika tidak hujan paling sedikit 20 hari maka masuk level waspada, lebih dari 30 hari maka masuk level siaga dan ketika lebih dari 60 maka masuk level awas.
"Pengaruh El Nino Lombok Barat berpotensi mengalami musim kemarau panjang" Paparnya.
Pemerintah daerah dan masyarakat di daerah rawan kekeringan dan kesulitan air bersih diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan pada saat periode puncak musim kemarau, terutama di wilayah yang sering mengalami kekeringan," katanya.
Dengan peringatan ini kami menghimbau petani untuk menyesuaikan pola tanam dan memilih jenis tanaman yang tidak memerlukan air banyak terutama Kecamatan Sekotong, Lembar dan beberapa desa di Kecamatan Gerung.